Dia mengatakan, inisiatif asset recycling dengan membentuk subholding PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) juga telah terlaksana melalui spin off (pemisahan) 13 ruas jalan tol Trans Jawa sepanjang 676 Km pada 1 Juli 2022 lalu. Diharapkan, spin off yang merupakan bagian dari inisiatif strategis Jasa Marga ini, dapat membuat pengelolaan ruas jalan tol Trans Jawa lebih optimal, dengan pengoperasian yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pelayanan kepada pengguna jalan tol.
Dalam hal pengoperasian jalan tol, Milka mnyatakan, bahwa perseroan berkomitmen untuk mengoptimalkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di seluruh jalan tol Jasa Marga Group. Salah satunya, saat pelayanan Jasa Marga Siaga Operasional Hari Raya Idul Fitri 1443 H lalu, perseroan mengelola dan menjaga keandalan transaksi dalam melayani rekor tertinggi lonjakan volume lalu lintas pada arus mudik sebanyak 1,7 juta kendaraan, atau naik 9,1 persen dibandingkan Lebaran 2019 sebelum pandemi.
Dilengkapi dengan pelebaran Jalan Tol Jakarta – Cikampek, pengoperasian fungsional jalan Tol Jakarta – Cikampek II Selatan, pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way dan contra flow serta pelayanan di rest area, perseroan berhasil berkontribusi dalam menyukseskan kelancaran mudik Lebaran.
Perseroan juga konsisten menjaga komitmen dalam mewujudkan jalan tol berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan hidup, sosial maupun tata kelola.
Untuk mewujudkan jalan tol yang berkeselamatan, Jasa Marga juga mendukung Korlantas Polri dalam menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik di sejumlah ruas jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga Group.
Berbagai upaya pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk operasional jalan tol juga dilakukan, di antaranya penambahan fitur dan tampilan baru aplikasi Travoy hingga implementasi Jasamarga Integrated Digitalmap pada Jasa marga Tollroad Command Center. **
Editor : Yuli.S
Discussion about this post