Ke tiga, program pembangunan kapasitas dan bantuan teknis berkelanjutan menjadi hal penting dalam meningkatkan pemahaman dan keahlian seluruh pihak. Keberhasilan pengembangan SFI akan ditentukan oleh ketangguhan kolaborasi, kebersamaan, dan saling mendukung antar seluruh pemangku kepentingan.
Sesi casual talk menyajikan dua diskusi panel, dengan diskusi panel pertama mengusung subtema Strategic Outlook (Global Trends, International SFI Best Practice, and ESG Portfolio Management) dan diskusi panel ke dua Green and Sustainable Instruments as Alternative Financing and Investment & Indonesia’s SF Future Direction.
Diskusi panel pertama yang merupakan diskusi dari praktisi internasional, memaparkan berbagai alternatif instrumen berkelanjutan yang tersedia di pasar internasional, contohnya antara lain obligasi hijau, obligasi berkelanjutan, Sustainable linked bond, instrumen pasar uang seperti negotiable certificate of deposit dan repo, serta KPI linked derivative insteuments, Â yang seluruh produknya mengintegrasikan aspek hijau, sosial dan berkelanjutan.
Sementara diskusi panel ke dua, lebih berfokus pada arah adopsi SFI di Indonesia. Pada kesempatan tersebut, OJK menyatakan dukungannya terhadap implementasi SFI melalui Indonesia Green Taxonomy dan kerangka kerja regulator terkait carbon exchange.
Dari sisi perbankan, menyampaikan strategi dalam mengimplementasikan SFI dengan menerbitkan obligasi dan pembiayaan berkelanjutan, dengan penggunaan dana untuk membiayai proyek hijau dan pasar UMKM. Selain itu, terdapat pemaparan perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai lanskap dan inisiatif pasar modal untuk mendukung ekosistem SFI, di antaranya melalui pengembangan indeks hijau dan berkelanjutan.
Perhelatan ini diselenggarakan melibatkan mitra strategis Perbanas dan B20 serta pihak lainnya, bertujuan mendorong pendalaman pasar keuangan berkelanjutan domestik.
Pada hari yang sama, turut diselenggarakan acara seminar Building a Resilient Sustainable Finance, yang menghadirkan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti dalam Opening Remarks. Pada sesi ini didiskusikan mengenai upaya membangun ketahanan keuangan berkelanjutan yang merupakan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, dengan mengatasi tantangan yang ada di tengah risiko perubahan iklim.
Kedua acara tersebut merupakan hari ke lima rangkaian side events  pertemuan kedua tingkat Deputi Kementerian Keuangan dan Bank Sentral (Finance and Central Bank Deputies Meeting/FCBD) dan pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings/FMCBG) Presidensi G20, yang berlangsung mulai tanggal 14 sd. 19 Februari 2022 di Jakarta. **
Discussion about this post