PT TELKOM meraup pendapatan 65 persen dari kontribusi layanan konektivitas. “Saat ini pendapatan paling besar masih di connectivity. Sisanya di digital platform, digital services, legacy (telepon dan sms) juga masih ada,” ungkap Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, Jumat 29 Juli 2022.
Kata Ririek, Telkom mentransformasikan diri dari perusahaan yang sebelumnya di bidang telekomunikasi kini merambah ke layanan digital. Layanan konektivitas seperti layanan data atau broadband, dan juga Indihome berkontribusi 65 persen terhadap pendapatan.
Sementara layanan digital services seperti big data dan layanan digital platform, yakni sejumlah aplikasi digital telah memberikan kontribusi 20 persen terhadap pendapatan. “Connectivity sekira 65 persen, selebihnya di digital. Bahkan digital sudah mulai lebih besar dari legacy,” jelas Ririek.
Kata dia, pada tahun 2017 pendapatan Telkom dari legacy atau layanan telepon dan SMS masih berkontribusi sekira 50 persen. Saat ini, kontribusi layanan telepon dan SMS hanya berkontribusi 17 persen.
Ke depan, Telkom akan mengembangkan layanan digital platform dan digital services agar bisa tumbuh dan meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan. Ririek mengatakan Telkom akan melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan maupun startup, untuk bisa mengembangkan kedua layanan tersebut.
“Kita akan mengarah ke situ, tidak semunya kita lakukan sendiri, nanti ada mitra yang memang kita merasa butuh dukungan, maka kita lakukakan partnership. Kalau connectivity memang kita paling tinggi kompetensinya. Sedangkan pilar ke dua dan ke tiga kita akan lebih banyak melakukan partnership,” katanya.
Dari laporan keuangan manajemen Telkom, perusahaan pelat merah ini mencatat kinerja keuangan cukup bagus. Pendapatan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menguat. Sepanjang Januari-Juni 2022 tercatat naik 3,6 persen secara tahunan menjadi Rp 71,98 triliun, dari sebelumnya Rp 69,48 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Discussion about this post