PENYAKIT cacar monyet kini menjadi kekhawatiran masyarakat setelah Covid-19. Penyakit ini pun telah ditetapkan WHO sebagai darurat kesehatan global. Untuk itu masyarakat perlu waspada dan kenali gejala-gejala penyakit cacar monyet yang disebabkan oleh infeksi virus langka Monkyepox.
Masyarakat diimbau untuk memahami cara penularan cacar monyet, agar bisa menentukan langkah-langkah pencegahan. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti flu, demam, hingga ruam yang muncul secara bertahap.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa pada dasarnya gejala cacar monyet mirip dengan jenis cacar lainnya. Namun, gejala cacar monyet umumnya muncul dengan tingkat yang lebih ringan.
Perbedaan utamanya terletak pada pembengkakan kelenjar getah bening yang diakibatkan oleh cacar monyet. “Ciri yang membedakan infeksi cacar monyet dari cacar lainnya adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening,” tulis CDC.
Tanda-tanda cacar monyet biasanya muncul 7-14 hari setelah paparan virus. Beberapa gejala yang perlu diperhatikan adalah, demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan, ruam yang biasanya muncul 1-3 hari setelah demam.
Ruam biasanya akan mulai muncul dari bagian wajah, lalu menyebar ke area tubuh lain. Ruam kemudian akan berubah menjadi lesi dan benjolan yang pecah seiring waktu berjalan. Gejala cacar monyet umumnya berlangsung selama 2-4 minggu, dan bisa hilang tanpa pengobatan.
Ada beberapa cara penularan cacar monyet yang perlu diketahui seperti yang disebutkan oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO. Pertama dari hewan ke manusia. Pada dasarnya, cacar monyet merupakan penyakit zoonosis.
Discussion about this post