MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kekesalannya, karena Pemerintah Daerah (Pemda) masih lelet dalam melakukan belanja modal untuk pembangunan infrastruktur dasar. Sekarang saja, Pemda masih punya Rp 200 triliun di bank yang tidak dijalankan.
“Bukan karena enggak ada uangnya, transfer kami ke daerah itu rutin. Memang ada beberapa persyaratan, tapi tetap daerah sekarang itu masih punya Rp 200 triliun di bank. Jadi ini, kan, menggambarkan ada ironis. Ada resources, ada dananya, tapi enggak bisa dijalankan,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyatakan ironis, karena pemerintah pusat selalu melakukan transfer ke daerah, namun realisasi belanja modal untuk pembangunan infrastruktur dasar sangat minim. Alih-alih merealisasikan belanja, Pemda malah lebih suka menaruh uangnya di bank.
Kekesalan itu dikeluarkan Sri Mulyani saat memberikan arahan kepada Gubernur/Walikota di Kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis 16 Juni 2022.
Kata Menkeu Sri Mulyani, belanja Pemda melorot, minus 17 persen pada akhir Mei 2022, dari Rp 270 triliun menjadi Rp 223 triliun.
“Belanja kita tahun ini minus 17 persen dari belanja kita tahun lalu. 17 persen, bukan 1 persen, atau 5 persen. Bapak Ibu sekalian nanti akan perlu melihat, apa yang menjadi kendala,” ucap Sri Mulyani.
Realisasi belanja sebesar Rp 223 triliun pun banyak dialokasikan untuk gaji pegawai. Totalnya mencapai Rp 113 triliun dari Rp 223 triliun. Sementara itu, belanja modal, yang notabene penting untuk peningkatan kualitas SDM justru kecil, yakni Rp 12 triliun.
Discussion about this post