PEMERINTAH Sri Lanka memberikan tambahan libur satu hari kepada pekerja sektor publik untuk membantu mereka menghadapi krisis bahan bakar dan mendorong mereka untuk menanam pangan.
Kebijakan itu diambil pemerintah ketika pulau berpenduduk 22 juta jiwa tersebut berjuang mengatasi krisis keuangan terburuk dalam beberapa dekade.
Sri Lanka, yang mempekerjakan sekitar satu juta orang di sektor publik, mengalami kekurangan devisa parah. Negara itu berusaha keras membiayai impor bahan bakar, pangan, dan obat-obatan.
Banyak penduduk harus antre di pompa-pompa bensin selama berjam-jam. Mereka juga tidak mendapatkan listrik selama berbulan-bulan.
Kabinet Sri Lanka pada Senin malam menyetujui usulan agar pekerja sektor publik diberikan tambahan libur setiap Jumat selama tiga bulan ke depan karena kelangkaan bahan bakar menyulitkan mereka untuk pergi bekerja.
Libur tambahan juga untuk mendorong pekerja bercocok tanam.
“Sepertinya tepat untuk mengizinkan pegawai pemerintah tidak bekerja satu hari… untuk melakukan kegiatan pertanian di pekarangan atau di mana saja sebagai solusi bagi kelangkaan pangan,” kata kantor informasi pemerintah dalam pernyataan tertulisnya.
Discussion about this post