BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Pontianak menggelar media gathering di penghujung tahun 2021 bertajuk Membangun sinergi dengan mitra media mendukung BPJ S Ketenagakerjaan Lebih adaptif dan solutif. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Maestro Pontianak ini, diikuti sekira 20-an awak media, dibuka langsung oleh Ramadan Sayo, Kepala BPJamsostek Cabang Pontianak.
dan penuh keakraban media gathering yang digelar BPJamsostek Pontianak menjelang tutup tahun 2021, menghibur dan bertabur hadiah serta game. Bahkan sang Kacab Jamsostek, Ramadan Sayo Kepala BPJamsostek Pontianak pun ikut bernyanyi menyumbangkan suara merdunya di sela kegiatan santai tersebut.
Pada kesempatan itu, Ramadhan Sayo membeberkan jumlah kepesertaan BPJamsostek di Kalbar yang di akhir tahun 2021 angkanya 381.222 atau 51 persen dari totla angkatan kerja di daerah ini.
Dia menjelaskan, kepesertaan BPJamsostek di Kalbar terdiri dari pekerja penerima upah sebanyak 347.598 peserta atau 47 persen, dan pekerja bukan penerima upah sebanyak 33.624 peserta atau baru 4 persen.
Sementara untuk jumlah klaim, untuk program hari tua ada 32.527 kasus dengan nilai Rp 359,7 miliar, jaminan kematian 828 kasus senilai Rp 30,9 miliar, jaminan kecelakaan kerja 2.284 kasus senilai Rp 23,7 miliar dan jaminan pensiun 4.002 kasus senilai Rp 421 miliar.
“Jadi total empat program dari BPJamsostek, angkanya mencapai 39.641 klaim senilai Rp 421 miliar. Untuk kasus kematian dalam sehari ada 2 orang meninggal yang kami bayarkan klaimnya. Ini menunjukkan, pentingnya perlindungan BPJamsostek untuk jaminan ke depan para peserta,” tutur Ramadan.
Sedangkan realisasi program bantuan subsisi upah bagi penerima tahun 2020 telah diterima sebanyak 237.366 orang dengan nilai Rp 570 miliar, calon penerima upah 2021 sebanyak 28.008 orang dan penerima 2021 batch 1-6 sebanyak 318.841 senilai Rp 33 miliar.
“Total penerima program bantuan subsidi upah di Provinsi Kalbar ada sebanyak 318.841 orang, senilai Rp 651 miliar,” jelas Ramadan.
Dia mengakui, bahwa kepesertaann BPJamsostek di Kalbar masih belum seluruhnya dimiliki para pekerja. Masih ada perusahaan-perusahaan yang belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta BPJamsostek.
“Kepesertaan BPJamsostek ini penting guna melindungai pekerja yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat ketika tak lagi bekerja. Karenanya kami berharap media bisa membantu menyebarluaskannya,” kata Ramadan.
Tepat pada 5 Desember 2021 lalu, BPJamsostek baru saja merayakan ulangtahunnya ke 44. Temanya kali ini adalah adaptif dan solutif. Kata Ramadan Sayo, tema tersebut bermakna sejahterakan masyarakat.
“Kita adaptasi terhadap lingkungan yang perlu kita tingkatkan dan apa yang diharapkan pekerja. Yang ke dua kita berubah meningkatkan komitmen BPJS Ketenagakerjaan dan Pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan serta keluarganya,” jelas Ramadan.
Ke depan, kata Ramadan, ada empat target yang hendak diraih, pertama penerima upah, lalu bukan penerima upah, pekerja jasa konstruksi dan terakhir pekerja migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri.
“Kita akan bidik peserta dari kalangan pekerja bukan penerima upah dan pekerja rentan serta bersinergi kepada Pemerintah. Agar lebih peduli pekerja rentan. Contohnya pelayan, pedagang, petani, guru-guru ngaji kita targetkan tahun depan masuk anggaran,” ujarnya.
Jadi bukan hanya kecelakaan dan kematian, tetapi ada manfaat lainnya seperti beasiswa, uang tambahan, renovasi rumah, dan rumah baru untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Discussion about this post